Sunday, May 8, 2016

Rasulullah SAW



Dua kali dalam tahun yang sama Rasulullah saw. memperoleh hantaman dukacita yang amat besar. Mula-mula Abi Thalib, yaitu pamanya yang melindunginya dari kebengisan kaum Quraisy, meninggal dunia dalam keadaan masih musyrik. Lalu Siti Khadijah, yaitu istrinya yang selalu memberikan dukungan moril dan materil yang amat besar. Tidaklah terperikan rasa dukacita yang menusuk kalbunya! Dalam keadaan demikian itu, perlakuan kaum Quraisy terhadapnya semakin menggila. Pernah suatu waktu mereka menyiramkan tanah keatas kepala Rasulullah saw, namun Rasulullah tetap tabah. Akhirnya karena perlakuan kaum Quraisy semakin brutal, Muhammad saw pergi ke Taif dengan harapan semoga masyarakat disana mau mendukungnya. Namun ternyata orang-orang di Taif memperlakukannya seperti kepada bukan manusia saja layaknya. Ia di caci maki, di ludahi, serta dilempari batu dan besi sehingga beberapa bagian tubuhnya tidak hanya menjadi memar, tetapi terluka dan mencucurkan darah.

Secepatnya Nabi pergi dari sana, berlindung di sebuah kebun anggur kepunyaan anak-anak Rabia, yaitu Utba dan Syaiba. Disana Beliau berdoa dengan khusuk :

Allahumma Ya Allah.
Kepada Engkau juga aku mengadukan kelemahanku,
kurangnya kemampuanku serta kehinaan diriku di depan manusia.

Oh, Tuhan Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Engkaulah yang melindungi si lemah dan
Engkaulah pelindungku.

Kepada siapa hendak Kau serahkan diriku?
Kepada orang yang jauhkah yang berwajah muram kepadaku?
Ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?

Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidaklah perduli
Sebab sungguh luas kenikmatan yang Kau limpahkan kepadaku.
Aku berlindung kepada Nur wajah Engkau yang menyinari kegelapan
(dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat)
dari kemurkaan Engkau yang akan Kau tumpahkan kepadaku.

Engkaulah yang berhak menegur dengan berkenan kepada Engkau.
Dan tiada kuasa serta kekuatan selain dengan Engkau juga.

(Meskipun dalam kondisi yang amat nelangsa, Baginda Nabi Muhammad saw dalam doanya tidak mendendam kepad orang-orang yang menyakitinya!)

~Kisah Nabi dan Sahabat~

No comments:

Post a Comment